Senin, 18 April 2011

FENOMENA SUPPORTER INDONESIA

Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa mungkin hanya Indonesia saja yang memiliki jumlah supporter sepakbola terbesar didunia. Dengan jumlah penduduk 210 juta jiwa, banyak potensi sumber daya supporter yang dapat diserap. Ditambah dengan adanya budaya yang sudah mengakar di masyarakat bahwa hanya sepakbola-lah olahraga paling populer di Indonesia terlepas dari semakin buruknya prestasi Timnas kita.
Khusus, saya ingin sedikit menyoroti fenomena supporter sepak bola di Indonesia beberapa tahun belakangan ini. Fenomena ini begitu menarik untuk ditulis oleh saya karena ada beberapa hal yang sedikit diluar nalar saya, yakni:
1. Atribut Supporter
Kalau anda pernah menonton pertandingan-pertandingan sepakbola Liga Indonesia di stadion atau televisi pasti akan menemukan sebuah kerumunan manusia di tribun barat dan timur. Di tribun-tribun inilah semua kelompok supporter sebuah klub berkumpul untuk mendukung klubnya masing-masing. Ada S-Man untuk Sriwijaya FC, JakMania untuk Persija, Aremania untuk Arema Malang, Bobotoh untuk Persib Bandung dan sebagainya. Tidak sampai disitu saja, salah satu hal mencolok yang membedakan mereka dengan supporter lainnya adalah atribut yang mereka pakai. Ada dari mereka yang memakai syal, topi, jersey klub sampai rela mengecet seluruh tubuhnya dengan warna klub idolanya. Di samping itu mereka juga memakai warna yang sama sesuai warna klub di setiap pertandingan sehingga terciptalah sebuah kumpulan warna besar yang mencolok untuk dipandang mata.
Sampai disini, mungkin bagi anda tidak ada yang salah tapi beda halnya jika saya melihatnya. Saya adalah salah satu dari sekian banyak pecandu bola di Indonesia dan sangat mencintai salah satu klub dari daratan Eropa. Ketika saya mencoba untuk berpikir secara rasional dalam menyikapi hal tersebut, bukan sebuah solusi yang saya dapatkan akan tetapi sebuah rasa berbeda dari apa yang saya sebut sebagai “HAL YANG IDEAL”. Mungkin karena telah terlalu banyak menonton pertandingan sepakbola diluar negeri, maka tanpa disadari tercipta budaya yang sama pula dengan mereka.
Ketika saya menonton pertandingan sepak bola diluar negeri, saya jarang bahkan hampir tidak pernah menemukan sekelompok supporter memakai atribut klub secara berlebihan. Memakai jersey klub, jeans, sneaker, syal dan kadang-kadang jaket sudah cukup bagi mereka di sana. Tidak ada yang perlu ditonjolkan dari penampilan tersebut selain kecintaan yang mendalam di hati mereka. Di kesempatan lain, pemakaian atribut sebuah klub secara berlebihan memang dianjurkan untuk beberapa pertandingan besar saja, seperti ajang Piala Dunia, final kejuaraan atau final liga tertentu dan pada dasarnya tidak untuk pertandingan reguler Liga Nasional. Anda bisa buktikan jika anda menonton Liga Inggris, Liga Spanyol, Liga Jerman, Liga Italia dan sempatkan mata anda untuk melihat sejenak atribut-atribut supporter disana.
Masalah banner-banner yang bertebaran diseantero stadion Indonesia juga sedikit menganggu saya. Banner-banner tersebut bukan berukuran kecil namun berukuran sangat besar dan lebar. Sepertinya ini luput dari perhatian pihak penyelenggara atau panitia pelaksana pertandingan. Sekilas hal tersebut sepele tapi tidak bagi sponsor-sponsor. Pihak sponsor membelanjakan uangnya bermiliar-miliar di Liga Indonesia untuk sekedar memajangkan produknya dilapangan dengan harapan pemirsa di rumah atau stadion tertarik untuk membeli produk mereka.
Nah, dengan adanya banner berukuran raksasa maka space atau ruang bagi sponsor untuk dilihat produknya olah masyarakat menjadi berkurang dan dapat menimbulkan pemindahan ketertarikan penonton untuk lebih membaca banner daripada papan iklan sponsor dipinggir lapangan. Sebagai bahan perenungan, Liga-Liga Utama Eropa telah menerapkan aturan-aturan tertentu yang memperbolehkan banner-banner untuk dapat masuk ke stadion. Bahkan Liga Inggris, melarang supporter untuk mempertontonkan banner berukuran besar dan persuasif selama pertandingan dan dengan pengecualian boleh dikibarkan sebelum atau sesudah pertandingan selesai. Tampak benar semua kepentingan supporter, penyelenggara dan sponsor dijamin karenanya anda tidak akan menemukan banner-banner raksasa bertebaran tanpa kontrol di stadion Inggris.
Untuk instrumen alat musik yang di Indonesia telah menjadi bagian tak terpisahkan dari supporter sepakbola, di Eropa, beberapa kelompok supporter telah menghilangkan tradisi tersebut. Dimulai dengan Irriducibili Lazio di akhir 1980-an dengan tidak lagi menggunakan alat musik seperti terompet atau drum dan kemudian diikuti oleh kelompok-kelompok supporter lainnya di Italia. Di Inggris sendiri, tradisi alat musik telah lama hilang dan digantikan oleh nyanyian saja (anthem). Di Indonesia, anda dapat membuktikannya sendiri. Saya kadang bingung saya sedang menonton pertandingan sepakbola atau drum band.
Kemudian, tempat berkumpul suppoter Indonesia juga ingin saya soroti. Hampir seluruh supporter Indonesia berkumpul di tribun barat atau timur yang notabene lebih mahal sedikit daripada tribun utara atau selatan. Bukannya semangat anti-kemapanan menjadi simbol pergolakan supporter dunia. Di belahan dunia lainnya, tempat berkumpul para supporter justru dibagian yang paling tidak ingin ditempati oleh supporter Indonesia yakni, Tribun Utara dan Selatan. Alasan supporter di sana adalah semata-mata masalah uang disamping telah menjadi tradisi disana yang mengharuskan kelompok supporter fanatik harus berkumpul ditribun utara atau selatan.
Contohnya adalah Irriducibili Lazio yang tak akan pernah beranjak dari Curva Nord (Tribun Utara) dan rival utamanya CUCS Roma di Curva Sud (Tribun Selatan). Diantara mereka telah terjalin suatu perjanjian tak tertulis untuk tidak pernah meninggalkan tribunnya masing-masing selamanya. Oleh sebab itu, jika ada pertandingan Lazio maka tribun utara hanya untuk Irriducibili Lazio dan jika ada pertandingan Roma maka tribun utara akan kosong begitu juga sebaliknya. Begitu juga dengan kelompok supporter lainnya antara ultras Inter dan ultras Milan memiliki tempatnya masing-masing di tribun utara atau selatan sama halnya dengan ultras Torino dan Drughi Juventus. Satu hal yang telah menjadi hukum alam bagi persepakbolaan Italia adalah, ”TRIBUN UTARA DAN SELATAN HANYA MILIK ULTRAS” dan TRIBUN BARAT DAN TIMUR HANYA UNTUK SUPPORTER BIASA. Juga berlaku untuk supporter di Liga Inggris, dan Liga Spanyol.


2. Nama Klub Sepakbola Indonesia
Sebenarnya lebih menarik untuk membahas kondisi internal klub Indonesia (finansial, dukungan APBD Daerah, dan profesionalitas) daripada membicarakan nama klubnya itu sendiri. Tapi setidaknya hal nama telah menjadi sesuatu yang menarik buat saya. Mungin hampir 70 % klub sepak bola baik di Divisi Utama atau divisi dibawahnya yang memakai nama awalan Per-. Persija, Persita, Persib, Persitara, Persikota, Persema, Persebaya dapat diambil sebagai contoh mudahnya, selain itu singkatan juga banyak terdapat dalam kamus sepakbola kita mulai dari PSMS, PSM, sampai PKT. Hal itu sih nggak ada salahnya dan kata Sheakspeare, ”What is the name?”. Nama bukan menjadi sebuah hal mutlak disini. Walaupun singkatan tersebut kadang tidak cocok untuk di jabarkan, Persita mempunyai arti Persatuan Sepak Bola Tangerang namun kok bisa jadi Persita, huruf “i”-nya apa artinya? Atau hanya sekedar pelengkap untuk membuat singkatan tersebut lebih enak diucapkan dan dibaca. Coba anda tanyakan kepada supporter Fiorentina yang harus berdemo menolak perubahan nama Fiorentina ketika klub tersebut dinyatakan bangkrut dan harus mengganti namanya demi tuntutan profesionalitas di tahun 2002. Selain itu nama klub Indonesia juga sarat pemborosan kata, ketika kita menyebut Persija kita juga harus menyebutnya menjadi Persija Jakarta untuk memperjelas kata-katanya dan agar pihak awam mengerti bahwa Persija itu dari Jakarta, tapi kalau dijabarkan persingkatan maka Persija Jakarta akan manjadi Persatuan Sepak Bola Jakarta Jakarta. Dan berapa lama juga orang asing akan mengingat klub kita jika semua awalannya adalah Per- dari Sabang sampai Merauke. Akan lebih enak jika disebutkan Jakarta, Palembang, Medan, Tangerang, Surabaya. Selain nama daerah lebih terangkat juga menyederhanakan kerumitan.
SUPPORTER BOLA INDONESIA CENDERUNG TIDAK MAU MENERIMA KEKALAHAN.

 Hal yang pasti terjadi saat team kebanggaannya menang adalah para supporter nya dengan bangga menyatakan bahwa team yang ia dukung adalah yang terbaik dari team-team yang lain, usai pertandingan dan berita beredar di media! komentar mereka sampaikan”Inilah team saya” yang menang dan berbagai ucapan -ucapan lain untuk menunjukkan betapa hebatnya team itu.
Liga Indonesia semakin hari semakin menunjukkan gregetnya, terlihat dari antusiasme supporter dalam memberikan dukungan kepada team kebanggaannya, tidak hanya laga kandang tetapi juga tandang, namun terkadang supporter tidak bisa hadir bersama untuk memberikan dukungan di dalam stadion karena berbagai sebab, mulai dari larangan dari pihak keamanan hingga jauhnya jarak kota yang mesti di tempuh oleh supporter menuju tempat team berlaga.
Namun itu semua tidak menjadi halangan, era informasi semakin berkembang, selain siaran televisi dengan mengadakan Nonton Bareng setiap informasi juga dapat dengan mudah di peroleh, dari media cetak hingga media elektronik, senang dan mengharukan.

Fanatisme Itu Penting,tapi lebih Penting Negara Kesatuan Republik Indonesia
Namun apa yang terjadi saat ini, kemenangan yang kita raih, kebanggaan yg kita raih hanya bisa di rasakan sesama, sementara pihak/supporter lain justru terkadang mencemooh kita, karena team mereka kalah dari team kita, malah yang lebih parah, team yang ia bela tidak bermain tapi justru ikut-ikut mencemooh dan menghina. agh,,,,bikin hati dan telinga memanas.
Dalam hati, eh siapa sih kamu? yang main siapa kok ikut-ikutan ribut, urusin aja tuh team kamu, g usah ikut campur sementara team kamu kayaknya masih terseok-seok(INTROPEKSI DONK)..ngaca,,,ngaca,,apakah team kamu sudah lebih baik.
Memang kenyataan yang terjadi saat ini demikian, mohon ke depan, jika memang yang bermain bukan team kamu, g usah ikut-ikutan, harapannya tidak lebih adalah agar tidak memancing emosi dari rekan-rekan kami, kita semua mengharapkan perdamaian, seyogyanya jika suasana sudah tenang tidak usahlah memantik emosi, dan mulailah terbiasa menerima kekalahan, ucapkan kepada yang menang dengan ucapan yang baik, tidak memantik emosi, percayalah, team kamu juga akan mengalami kemenangan, dan di saat itu juga kami akan mengucapkan selamat kepada team kamu.Salam Damai Supporter Indonesia.
KERUSUHAN SUPPORTER
Kerusuhan suporter cenderung meningkat dan semakin anarkistis. Pemicunya cukup kompleks, mulai dari fanatisme berlebihan kepada klub, soal wasit, kinerja panitia pertandingan, hingga minimnya sarana ekspresi suporter. 
Polisi menghalau suporter Persebaya atau bonek yang memaksa masuk pintu timur Stadion Gelora 10 Nopember, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (16/1/10). Bonek dihukum tak boleh saksikan laga tandang Persebaya hingga Januari 2014.
Demikian pengamatan dan rangkuman pendapat para suporter di sejumlah daerah, Jumat (19/3). Dalam lima bulan terakhir, kerusuhan suporter meledak di sejumlah tempat di Tanah Air, seperti Jakarta, Tangerang, Yogyakarta, Surabaya, Solo, dan Makassar. Kekerasan suporter itu sudah di luar nalar dan akal sehat. Mereka pergi menonton sepak bola seperti akan berangkat tawuran, dengan membawa senjata tajam.
Polisi, misalnya, menahan 15 dari 38 suporter Persija, ”The Jakmania”, saat Persija kalah dari tamunya, Persipura. ”Kalau ada suporter yang melanggar hukum, kami dukung polisi. Sekali dibiarkan, mereka akan berulah lagi,” ujar Rico Rangga Mone, Ketua Harian Jakmania.
Pendukung Persebaya alias bondo nekat (bonek) memiliki slogan yang amat mengerikan, ”Salam Satu Nyali. Wani!” Slogan ini sengaja dibuat untuk memotivasi bonek agar lebih berani dan nekat membela timnya.
Kenekatan, kata Pembina Yayasan Suporter Surabaya (YSS) Wastomi Suhari, menjadi pilihan para bonek, bahkan ketika tahu nyawa merekalah taruhannya. ”Bagi anak-anak muda pendukung Persebaya, semakin banyak luka yang mereka punya semakin bangga mereka,” kata Wastomi.
Selain faktor fanatisme suporter kepada klubnya, kinerja panitia pertandingan turut memengaruhi perilaku suporter. Sekretaris Jenderal Bomber Persib Nefi Effendi dan Ketua Viking Persib Heru Joko menyoroti kurang maksimalnya kinerja panitia dalam mempersiapkan sebuah laga. Heru mengeluhkan orientasi panitia penyelenggara pertandingan yang lebih mengejar keuntungan semata dan mengabaikan pelayanan kepada penonton.
Lemahnya kinerja panitia pertandingan itu terlihat saat Persik Kediri menjamu Persib Bandung di Stadion Brawijaya, Kediri, 9 Februari. Saat itu seorang suporter tewas terjatuh dari tembok tribun stadion dan empat orang lainnya luka serius. Sebelum jatuh dan tewas, korban berkelahi dengan sesama suporter Persik atau ”Persikmania”.
Perkelahian dipicu oleh kondisi stadion yang sesak karena diisi lebih dari 22.000 penonton atau melebihi kapasitas normal stadion yang hanya mampu menampung 15.000 orang. Membeludaknya penonton karena panitia menjual tiket melebihi kapasitas stadion dengan potongan setengah harga.
Kondisi infrastruktur stadion yang tidak layak ikut mempermudah suporter berbuat rusuh. ”Setiap pertandingan kandang kami selalu mengimbau dan memeriksa anggota untuk tidak membawa batu atau benda-benda berbahaya lainnya,” ujar Eko Satriyo, Wakil Sekretaris Jenderal Brajamusti, kelompok suporter fanatik PSIM Yogyakarta.
”Tetapi, saat di dalam stadion, mereka bisa mudah memperoleh batu dengan memecah ubin atau bagian-bagian stadion lain yang memang kondisi fisiknya memungkinkan untuk dijadikan batu,” ujar Eko. Pada 12 Februari saat PSIM menjamu PSS Sleman di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, meletus kerusuhan di dalam dan di luar stadion.
Sejumlah suporter mengatakan, awal mula kerusuhan itu hanya saling lempar botol air mineral, batu, dan saling ejek antarsuporter. Eskalasi kerusuhan meluas setelah polisi melepaskan tembakan gas air mata ke arah suporter. Puluhan orang dilaporkan terluka akibat gas air mata itu serta lebih dari 50 kendaraan roda dua dan empat rusak.
Menurut Eko, kerusuhan suporter bukan seratus persen kesalahan suporter. ”Ada sistem pembinaan sepak bola yang salah. Kalau sepak bola dijalankan sesuai dengan aturan, misalnya wasit adil dan profesional, saya yakin tidak akan ada keributan,” katanya.
Semangat kompetisi sepak bola yang seharusnya berproses dari pembinaan menuju prestasi, sekarang menjadi terbalik, prestasi dulu baru pembinaan. Ini membuat banyak klub menempuh jalur instan untuk mencapai prestasi,


CONTOHNYA SAJA BONEK
Dari sekian kasus kerusuhan suporter, fenomena suporter Persebaya Surabaya atau biasa dikenal dengan sebutan bonek sangat menyita perhatian. Salah satu kerusuhan yang melibatkan mereka adalah saat mereka ingin menyaksikan laga tandang Persebaya melawan Persib di Soreang, Bandung, 23 Januari.
Meski Komisi Disiplin PSSI melarang bonek menonton laga itu, suporter Persebaya tetap berangkat ke Bandung. Sebagian besar naik kereta. Dalam perjalanan, mereka menganiaya wartawan di Solo dan menjarah pedagang kaki lima di Kulonprogo, Yogyakarta. Kerusuhan akibat lawatan bonek itu merenggut nyawa bonek karena terjatuh dari kereta dan menelan kerugian material lebih dari Rp 1 miliar.
Wastomi mengaku sewaktu kecil hidup menggelandang dari Malang ke Surabaya, meniru suporter lain. ”Biasanya yang anak belasan tahun berangkat ke stadion tanpa alas kaki, bergelantungan di mobil, dan manjat stadion. Saya juga begitu. Modalnya hanya nekat,” ungkapnya.
Para bonek juga terbiasa membohongi keluarganya guna menonton Persebaya bermain di kandang. ”Tentu waktu kecil harus berbohong karena enggak mungkin bilang ke orangtua. Mana ada orangtua kasih izin kalau tahu anaknya nekat,” ucap Fajar Isnu (24), yang sejak kecil sudah menonton Persebaya bermain kandang ataupun tandang.
Meskipun nekat, menurut Wastomi, bonek hanya bereaksi ketika diprovokasi. Pada kasus pelemparan batu di Solo, misalnya, Wastomi bersikukuh bahwa mereka diprovokasi sehingga akhirnya membalas lemparan batu. Kasus penjarahan oleh bonek juga umumnya dilakukan segelintir orang. Wastomi menyebutkan, ada juga kelompok yang hanya memanfaatkan kesempatan dengan menggunakan atribut bonek.
Bonek sendiri datang dari beragam profesi, seperti mahasiswa, wirausaha, dan pegawai negeri sipil. Di YSS, misalnya, setidaknya ada kelompok bonek mahasiswa, bonek motor, bonek Sawunggaling, dan bonek 89 yang diisi banyak penganggur
KESIMPULAN DARI SAYA
Saya rasa mereka  lebih banyak menghujat kelompok lain tanpa mereka sadari bahwa kelompok mereka tidak lebih baik dari yang lain atau justru  biang provokator yang tidak menggunakan “OTAK” sebagai manusia mulia.
Tidak ada pembatas antara Supporter dan Pemain, akankah sepak bola Indonesia seperti di Premiere League?
Silahkan anda membela dan mengatakan kelompok anda sebagai yang terbaik, tapi beranikah anda mengatakan dan mengaku salah jika kelompok anda melakukan kesalahan yang merugikan banyak pihak? …
Sampai saat ini permusuhan masih terjadi, dan apa penyebabnya? penyebabnya adalah dari diri kita sendiri yang masih mengutamakan fanatisme tolol dengan membangga-banggakan diri.
Apakah bisa PSSI, Kepolisian bahkan Presiden membuat Supporter Indonesia menjadi akur dan damai? jawabannya tidak, dan hanya kita sendiri yang bisa membuat antar Supporter yang bertikai damai.
Hentikan hujatan-hujatan, mari berdamai, semoga kelak stadion dan lapangan tidak lagi ada pembatas dan lintas maraton. Salam Damai Supporter Indonesia.








Dikutip dari :
http://www.supporter-indonesia.com/fenomena-kerusuhan-supporter-indonesia.html
http://www.supporter-indonesia.com/hai-supporter-belajarlah-menerima-kekalahan.html

Kamis, 07 April 2011

keterkaitan 3 cerita dengan wall e

Keterkaitan Ascent Of Man-Lower Than The Angel Dengan Film Wall-E
Dalam film Lower Than The Angels yang membicarakan tentang manusia yang tebih rendah dari malaikat ,Sesungguhnya manusia itu adalah makhluk Tuhan yang paling tinggi derajatnya,sebab pada hakikatnya manusia itu tercipta seperti sebuah binatang layaknya seekor kera.Manusia memiliki imajinasi dan membanyangkan masa depan dan menciptakan mulai dari menggunakan alat yang sederhana seperti Penggunaan Daun jerami untuk Atap rumah , Batu sebagai penghasil Api dan masih banyak lagi. Hingga pada Manusia yang cenderung memanfaatkan teknologi daripada menggunakan alat-alat yang sederhana . karena mereka selalu berfikir zaman era globalisasi ini apabila tidak menggunakan teknologi maka kita akan mencapai kemajuan dan kemerdekaan dengan cepat.
Dan ini merupakan suatu bukti bahwa manusia itu dahulu sangat rajin dalam membangun suatu dunia tanpa terpaku pada penggunaan teknologi dan Robot sebagai alat batu dalam kelangsungan hidupnya.Itu tercipta kareana manusia yang pada dasarnya mempunyai imajinasi yang tidak memunginkan menerimanya akan tetapi cenderung untuk mengubahnya, hal ini merupakan kemampuan yang dibutuhkan oleh dunia sebab apabila manusia sering menggunakan teknologi yang ada malah timbul sifat malas dan berakibat pada baik dan buruknya kehidupan suatu manusia itu sendiri.
Dalam kehidupan saat ini banyak cara yang dapat ditempuh oleh manusia dalam membuat hidupnya menjadi lebih baik. Seperti misalnya dalam Film Lowers Than The Angels disini manusia cenderung menfaatkan kekayaan alam yang ada untuk menembus kekurangan fisik yang dimiliki contoh Pemanfaatan Kulit Beruang untuk dibuat Jaket sebagai pelindung bagi tubuh, ini membuktikan perubahan fisik itu tumbuh didorong oleh perubahan otak dalam berfikir.
Dan sesungguhnya manusia itu dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain, tetapi seiring kemajuan teknologi manusia cenderung lebih mengandalkan suatu fasilitas yang yang sebenarnya manusia itu sendiri bisa melakukannya,karena apa manusia itu derajatnya lebih tinggi dari makhluk tuhan yang lain misalnya hewan dan tumbuhan. Tumbuhan dan Hewan saja dalam mempertahankan hidupnya masih memerlukan bantuan manusia,itu sebabnya kenapa manusia itu selalu mengangkap dirinya itu tidak bisa padahal kan dalam diri manusia itu sendiri tercipta suatu imajinasi.Tapi kenapa sekarang manusia lebih mengharapkan hal-hal yang sesungguhnya ga mungkin terjadi, misalnya saja ketika manusia itu ingin menjadi kaya ,yg ia perbuat apa mengandalkan Dukun atau melakukan korupsi yang sesungguhnya hal itu tidak diijinkan oleh yang maha kuasa.Kalo manusia itu bisa mngeluarkan imajinasi yang ada dalam dirinya pasti hidup seorang manusia itu akan lebih bermakna baik bagi dirinya dan orang disekitarnya
Dalam perbincangan kali ini,kita akan membahas sebuah Artikel. Artikrl ini di kutip daripenulis Jacob Brownowski dalam bukunya yang berjudul Ascent of Man menjelaskan bahwamanusia lebih rendah dari malaikat yang tertera pada bab 1. Apa yang membedakanmanusia dari primata lain, atau bahkan hewan lainnya? Jacob Bronowski, seorangmatematikawan terlatih dalam fisika, meneliti sejarah ilmiah dan intelektual manusia dalambukunya The Ascent of Man. Meskipun buku ini didasarkan pada serial televisi ditayangkandi BBC pada 1970-an, jauh dari ketinggalan jaman. Lebih dari 30 tahun setelah pertama kaliditerbitkan; The Ascent of Man masih memanggil kembali kebanggaan di masa lalu kita danmenanamkan harapan untuk masa depan kita bagi para pembacanya. Meliputi cakupan luasdunia dari fajar manusia (dimana manusia baru terbantuk) sampai zaman modern,Bronowski meneliti bagaimana manusia telah menjadi pembentuk dari sekelilingnyabukannya dibentuk oleh itu. Setiap spesies lainnya telah diadaptasi agar sesuai denganlading ekologis tertentu, mereka telah berevolusi untuk lingkungan tertentu. Manusia,meskipun relatif lemah atribut fisik telah mampu membentuk dunia dengan unik inilahkeajaiban yang telah diberikan kepada manusia. Bronowski percaya bahwa itu tidak begitubanyak evolusi biologis, tetapi evolusi budaya yang telah menciptakan manusia apa yanghari ini.Bukunya yang berjudul Ascent of Man, Jacob Brownowski disini menjelaskan tentangmanusia,manusia menurutnya lebih rendah dari malaikat yang tertera pada bab 1. Dari babpertama ini menjelaskan tentang evolusi manusia pada tahun 400.000 SM. Dari setiapspesies telah diadaptasi agar sesuai ke ceruk ekologis tertentu, mereka telah berevolusi
untuk lingkungan tertentu. ”Man, despite his comparatively weak physical attributes hasbeen able to shape the world with his unique set of gifts”. Artinya adalah Manusia,
meskipun relatif lemah atribut fisik telah mampu membentuk dunia dengan hadiah unik.
”The most marked effect of this was to foster group action and communication”. Artinya
adalah efek yang paling ditandai ini adalah untuk mendorong tindakan kelompok dankomunikasi.
”The next single largest step in the ascent of man was the change from
a nomadic way of life
to village agriculture, made possible by a set of natural and human events”.
Pada zaman era tersebut proto kera disini sudah mulai berkomunikasi dengan bahasamereka. Disaat mereka masih menetap di sebuah tempat,mereka belum memulai untukberpindah tempat. Karena alat yang digunakan mereka dengan menggunakan tanganmereka sendiri, karena mereka belum mengenal alat-alat yang lebih modern,pada zaman itualat-alat yang mereka gunakan masih sangat amat sederhana, dan setelah itu beberapalama dan melalui proses yang panjang, akhirnya mereka menemukan sebuah alat yaitu yangterbuat dari batu, latar belakang mereka dapat menemukan alat tersebut adalah bahwamereka berfikir bagaimana cara yang lebih mudah untuk menyelesaikan sesuatu.
THE HARVEST OF THE SEASON DAN WALL E
Judul ini masih melanjutkan tulisan saya kemaren dari buku Ascent Of Man-Lower yang bersub-judul The Haverst Of Season. pada judul ini mengisahkan tentang awal migrasi manusia, pertanian,permukiman pertama, dan perang.
Migrasi pada zaman dahulu dilakukan manusia karena manusia dulu belum mengenal namanya bercocok tanam dan masih mencari makan dengan berburu. Makanya manusia zaman dahulu berpindah-pindah untuk mencari tempat yang berpotensi banyak buruan untuk kebutuhan sehari-harinya. Saat mereka telah berkembang atau mulai dapat bercocok tanam. Mereka mulai bertempat tinggal tetap atau tidak berpindah-pindah lagi. Awal mereka bermukim adalah pada masa Prasejarah mereka sudah mulai menetap disuatu tempat, meramu dan menggunakan alat-alat pertanian ataupun rumah tangga yang sudah agak modern. Cara berkomunasi mereka sudah agak modern dari tahun-tahun sebelumnya. Mereka membuat pemukiman yang terdiri dari beberapa kelompok kepala keluarga.
Perang pada saat Prasejarah diakibatkan karena ingin menguasai daerah tertentu. sikap imperialis sudah di tunjukkan pada zaman mereka dan sikap serakah manusia yang imperialis ini merupakan keturunan dari bangsa mereka sebelumnya.
Langkah terbesar dalam pendakian manusia adalah perubahan dari cara hidup nomaden ke desa pertanian, yang dimungkinkan oleh serangkaian peristiwa alam dan manusia. “Settled agriculture creates a technology from which all sciences take off”. Yaitu, pertanian menetap menciptakan teknologi dari mana semua ilmu lepas landas.
Peradaban manusia menjadi hal penting yan harus ditinjau ulang dan dijadilkan sejarah yang bisa dipelajari. Semua itu adalah usaha membawa peradaban manusia selanjutnya menjadi lebih baik dan belajar pada masa lalu. Peradaban manusia membuat manusia bertahan hidup demi kelangsungan hidupnya. Demi memenuhi kebutuhan hidup manusia harus berusaha untuk mencari makan. Diantaranya dengan bertani, melaut, , berternak dan bercocok tanam. Semua itu dilakukan demi menyambung hidup. Peradaban manusia yang menetap itu juga menyebabkan kebudayaan di antara manusa semakin berkembang pesat. Semakin peradaban manusia berkembang pesat, semakin mereka mengetahui keuntungan dalam menyambung hidup itu memerlukan wilayah, dan sumber daya alam yang cukup. Lalu manusia itu berpencar untuk mencari daerah kekuasaan masing-masing. Semakin banyak manusia dimuka bumi ini, maka semakin sempit daerah yang dimiliki setiap individu ataupun kelompok. Dari masalah itu timbulah pikiran untuk saling menguasai kekuasaan, ketamakan,dan ketidakpuasaan dengan apa yang ada. Kekuasaan yang dimiliki tentu saja terdiri dari aset yang bernilai harganya. Diantara dibangun kota. Kota-kota itulah yang pada akhirnya menandakan pembatas dari kekuasaan masing-masing. Sebab akibat dari adanya pembatas itulah yang menimbulkan peperangan untuk saling menguasai tadi. Dan diperkenalkanlah
istilah peperangan dalam peradaban manusia yang membawa dampak buruk bagi kehidupan mereka sendiri. Dampak yang ditimbulkan oleh peperangan itu sendiri membawa dampak yang sangat luas biasa.
Perang pada saat zaman Prasejarah diakibatkan karena manusia ingin menguasai daerah tertentu, dan juga ingin memperluas daerah ataupun kekuasaan yang telah mereka tempati. sikap imperialis sudah di tunjukkan pada zaman mereka dan sikap serakah manusia yang imperialis ini merupakan keturunan dari bangsa mereka sebelumnya, yang mana akan selalu tertanam di dalam sifat manusia pada zaman yang akan datang. Manusia sesungguhnya terpaku pada alam,sebab manusia dalam kehidupannya tidak terlepas dari alam dan selalu berhubungan dengan alam,baik berkaitan dengan pekerjaannya dan segala sesuatu yang berkaitan dengan kelangsungan hidupnya. Walaupun pada dasarnya manusia tidak terlepas dari teknologi samahalnya dengan robot yang menggunakan mesin dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya.Dalam film wall-e yang membicarakan tentang robot pembersih sampah, hal ini membuktikan bahwa manusia yang memiliki kemampuan berfikir yang sangat tinggi kini justru terpaku pada mesin dan ha-hal yang berkaitan dengan teknologi akibatnya timbul sifat malas dalam benak setiap manusia.
Pada dasarnya manusia yang hidup dua juta tahun di muka bumi ini hanya bisa menghasilkan sampah dan tidak pernah bisa menghargai alam yang telah diberikan oleh yang maha kuasa sebagai tempat dalam menjalakan kehidupannya sebagai manusia. Seharusnya manusia itu harus bisa mempertahan alam yang telah diberikan dengan baik bukan dengan merusaknya akibat adalah kerugiaan bagi diri manusia itu sendiri seperti bencana alam yang terjadi semua itu berdampak pada kehidupan manusia dalam beraktifitas seperti bekerja,sekolah maupun dalam menjalankan sistem pemerintahan yang secara umum dilaksanakan oleh seluruh lapisan masyarakat.
Manusia terkadang selalu terkait dengan hal pangan yaitu berkaitan dengan asupan gizi, seperti dalam film Harvest of seasons (bagian dua dari “Yakub Bronowski The Ascent of Man”(1973) yaitu membicarakan tentang kebangkitan peradaban dalam dunia sekitar ribuan tahun lamanya yang selalu menopang hidupnya dengan pertanian.Dengan revolusi pertanian Yakub Bronowski belajar untuk mengontrol dunia biologi dengan cara menanam biji-bijian antara lain gandum dan jagung. Seorang Bronowski yang dapat mengontrol dunia biologi ,membuktikan bahwa manusia memiliki kemampuan dalam membangun suatu dunia. Sebab manusia dapat hidup karena manusia setiap harinya membutuhkan asupan makanan dan karena makanan itu manusia menjadi lebih baik dalam berfikir dan bertindak demi kemajuan suatu Negara
Keyakinan Wall-e terhadap kehidupan dibumi , terbukti karena penemuan sebuah tanaman kecil yang dalam hal ini menyakinkan Eve bahwa masih terdapat kehidupan di bumi. Dengan adanya hal ini berarti manusia itu dapat berusaha dan yakin pada dirinya bahwa sekecil apapun yang di perbuat untuk bumi ini pasti akan berdampak besar untuk kemajuan suatu Negara dan demi kelangsungan hidupnya di muka bumi. Manusia dalam hidupnya tidak lepas dunia teknologi dan informasi mengapa saya berkata seperti itu sebab pada dasarnya manusia itu ingin suatu pekerjaannya itu dapat terselesaikan dengan tepat waktu dan baik.
Sesungguhnya kehidupan itu berawal dari zaman yang terendah hingga pada zaman globalisasi. Pada zaman Terendah sekitar Abab 80 manusia cenderung menggunakan alat yang sederhana dalam melakukan suatu perjaannya seperti Hewan Badak yang dimanfaatkan untuk membajak sawah dan penggunaan kuda sebagai kendaraan berbeda dengan era Globalisasi dimana manusia cenderung memanfaatkan teknologi dan teknologi informasi untuk membantu penyelesaian suatu pekerjaan, dan juga terlihat pada penggunaan kendaraan mobil dan motor yang secara tidak langsung membuat manusia itu menjadi malas untuk berjalan dan Berolahraga. Ini membuktikan bahwa manusia itu cenderung malas dalam bertindak sehingga dunia ini menjadi tidak berkembangnya dan yang timbul malah kerusakan pada bumi ini seperti timbul bencana-bencana alam dan semua itu merupakan akibat dari perbuatan manusia itu sendiri.
Peradaban manusia menjadi hal penting yan harus ditinjau ulang dan dijadilkan sejarah yang bisa dipelajari. Semua itu adalah usaha membawa peradaban manusia selanjutnya menjadi lebih baik dan belajar pada masa lalu. Peradaban manusia membuat manusia bertahan hidup demi kelangsungan hidupnya. Demi memenuhi kebutuhan hidup manusia harus berusaha untuk mencari makan. Diantaranya dengan bertani, melaut, , berternak dan bercocok tanam. Semua itu dilakukan demi menyambung hidup. Peradaban manusia yang menetap itu juga menyebabkan kebudayaan di antara manusa semakin berkembang pesat. Semakin peradaban manusia berkembang pesat, semakin mereka mengetahui keuntungan dalam menyambung hidup itu memerlukan wilayah, dan sumber daya alam yang cukup. Lalu manusia itu berpencar untuk mencari daerah kekuasaan masing-masing. Semakin banyak manusia dimuka bumi ini, maka semakin sempit daerah yang dimiliki setiap individu ataupun kelompok. Dari masalah itu timbulah pikiran untuk saling menguasai kekuasaan, ketamakan,dan ketidakpuasaan dengan apa yang ada. Kekuasaan yang dimiliki tentu saja terdiri dari aset yang bernilai harganya. Diantara dibangun kota. Kota-kota itulah yang pada akhirnya menandakan pembatas dari kekuasaan masing-masing. Sebab akibat dari adanya pembatas itulah yang menimbulkan peperangan untuk saling menguasai tadi. Dan diperkenalkanlah istilah peperangan dalam peradaban manusia yang membawa dampak buruk bagi kehidupan mereka sendiri. Dampak yang ditimbulkan oleh peperangan itu sendiri membawa dampak yang sangat luas biasa.
Hubungan dengan film wall-e pun dapat kita lihat., bahwa memang bumi hancur pun karena sikap dari manusia itu sendiri. Pencemaran yang menyebabkan timbulnya limbah maupun sampah yang ada. Semakin hari sampah itupun semakin menumpuk sehingga timbulah masalah dari sampah tersebut yang menyebabkan bumi tak layak huni bagi manusia. Kota-kota dari kekuasaan tadi menimbulkan sampah yang tidak bisa lagi ditanggulangi jika begitu menumpuk.. akibatnya sampah-sampah tadi tidak ada yang mengurusinya karena adanya sikap tak mau peduli dari diri manusia itu sendiri kepada bumi. Ditambah lagi oleh sikap manusia yang tak mau mengalah untuk mengurusi sampah-sampah itu sendiri. Karena merasa bukan sampah diwilayahnya jadi para manusia itu malah tak acuh oleh keadaan samapah yang begitu menumpuk. Padahal jika mereka memikirkan bahwa kebersihan dan keindahan keseimbangan alam itu untuk diri mereka sendiri dan generasi seterusnya yang akan menjadi penerus mereka membuat peradaban baru yang akan meniru contoh peradaban sebelumnya.
Oleh karena itu kita sebagai manusia harus menyadari arti dari kehidupan alam itu sendiri. Selamatkan bumi kita, selamatkan nyawa kita, selamatkan generasi penerus kita. Amin
Grain The stone dengan Film Wall-E
Disini dijelaskan salah satu langkah terbesar dalam perkembangan manusia adalah munculnya tukang batu. Alih-alih tinggal di gua-gua atau rumah-rumah yang terbuat di bumi, manusia membangun rumahnya dari kayu dan batu dan batu bata.
Mungkin tampak seperti sebuah perubahan kecil tetapi sebenarnya itu besar, karena manusia menciptakan suatu hal yang baru yang dipadukan menjadi satu sesuai dengan fungsinya dan pada akhirnya bangunan-bangunan yang kokoh telah tercipta seperti gedung-gedung.
Manusia mulai mengenal arsitektur bangunan dan patung, hal tersebut membuat manusia mulai berbudaya dan mengenalkan kita kepada hal tersebut. Budaya yang mendorong manusia ingin terus berimajinasi dan mengembangkan struktur-struktur baru. Sejak dari zaman-zaman sebelumnya, mereka sudah mengenal arsitektur-arstektur bangunan. Namun budaya mendorong mereka untuk dapat berimajinasi lebih untuk memciptakan hal-hal baru dalam kehidupa mereka.
Perkembangan ini terlihat lebih dominan pada bangsa romawi yang menciptakan patung serta bangunan-bangunan megah dengan arsitektur yang sangat hebat dan dipadukan dengan imajnasi para penduduk serta perkembangan budaya yang mendukungnya.
Dari sini terbentuknya sebuah kota yang diciptakan oleh manusia, manusia membangun penataan kota dengan imjinasi mereka, manusia terus mengembangkan imajinasi mereka membentuk design baru agar terlihat modern.
Pada era globalisasi , banyak manusia yang memanfaat teknologi yang ada sebagai penunjang dalam membatu menyelesaikan tugasnya, apalagi penggunaan teknologi komputer yang saat ini terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman.Disamping itu keuntungan dari penggunaan komputer dalam kehidupan manusia adalah manusia kini dapat dengan mudah mengirim pesan yakni memanfaatkan teknologi SMS ( Short Message Servis ) atau E-mail, banyak perusaan saat ini menggunakan komputer untuk penunjang kelancaraan dalam melakukan suatu perkerjaan , selain itu banyak pabrik-pabrik yang mengunakan tenaga mesin dibandingkan tenaga manusia sebab meraka berfikir menggunakan mesin itu lebih cepat daripada menggunakan tenaga manusia.
Disisi lain juga terdapat kerugiaan dari perkembangan teknologi saat ini yaitu timbul sifat malas dari manusia untuk berkerja karena hampir semua pekerjaan manusia itu dikerjakan oleh komputer, sehingga timbul ketergantungan terhadap komputer. Disini saya mencoba menganalisa hubungan antar manusia yang tergambar pada film wall-e. Pada film Wall-e terlihat interaksi antara manusia dengan komputer, dalam film wall-e disini bercerita tentang sebuah robot pembersih sampah bernama Wall-e yang hanya tinggal dengan seekor kecoa dibumi.Suatu hari dating robot dari angkasa bernama Eve, robot ini dating ke bumi untuk mncari kehidupan di bumi.Wall-e pun bertemu dengan Eve ,selanjutnya Wall-e menunjukan tanaman kecil ke hadapan Eve, dan tanaman itu merupakan bukti adanya kehidupan di bumi. Tiba-tiba Eve menjadi tidak acuh dan beberapa kemudian eve dijemput dengan sebuah pesawat bernama pesawat Axiom yaitu pesawat yang dibuat manusia pada ratusan tahun yang lalu. Pesawat ini menjadi rumah kedua bagi manusia , sebab bumi kini penuh dengan sampah,di samping itu manusia didalam pesawat sebagian besar memanfaatkan komputer dan dalam berinteraksi mereka menggunakan komputer dan berdampak kurangnya bersosialisasi, dalam aktifitas pun manusia menjadi malas sebab dalam pembersihkan lantai,dan merawat kencantikan pun dilakukan oleh robot.
Manusia pada dasarnya mempunyai kemampuan dalam berfikir yang sangat besar dan apabila manusia itu dimalas untuk berfikir pasti banyak cara dalam membangun suatu Negara yang maju tanpa memanfaatkan teknologi komputer apalagi robot sebagai pengganti manusia. Dan secara langsung manusia dalam kehidupannya dapat mengembangkan kemampuannya dengan sangat baik seperti dalam film Grain the Stone yakni membicarakan tentang Arsitektur dan kebangkitan kota. dalam film ini Dalam film grain the stone ini membicarakan tentang peradaban manusia yang dalam waktu yang memenuhi kota selanjutnya membangun kota tersebut. Manusia itu adalah orang-orang yunani yang mempunyai beban dalam mempertahankan kota sampai ketika seribu tahun kemudian muncul sebuah lengkungan Gothic yang merupakan hasil terakhir dari arsitektur sampai tahun 1800-an dengan bangunan yang terbuat dari kerangka baja, penggunaan kerangka baja ini terpaku pada alam dan kemampuan manusia bukan pada teknologi yang ada pada saat itu.
Coba kit manusia pada jaman prasejarah juga berusaha membangun rumah dengan kayu dan batubata mungkin ini terlihat seperti perubahan kecil yang dilakukan manusia dalam membangun suatu kehidupan dibumi namun kenyataannya sangat besar.sehingga membuktikan bahwa kemampuan manusia dalam berfikir dan memanfatkan alam dengan sangat baik sehingga terlihat bahwa manusia itu memiliki kemampuan melebihi kemampuan sebuah robot. Sesungguhnya sebuah kota itu terdiri dari orang-orang yang berkerja sama dan terdapat pemimpin yang bertugas mengawasi segala tingkah laku manusia dalam mengembangkan sebuah kota.secara umum setiap manusia memiliki tugas yang berbeda-beda misalnya saja seorang laki-laki yang bertugas menjadi kepala rumah tangga dan harus berkerja seumur hidup dalam upaya menafkahi keluarganya .Berbeda dengan seorang Perempuan yang khelak akan menjadi seorang Ibu rumah tangga yang bertugas dalam mengontrol segala sesuatu yang berkaitan dengan kehidupan keluarganya.Adapun contoh lain misalnya Rantai Komando pada film grain the stone yang menungkinkan sebuah kota atau orang untuk bertindak sebagai pemimpin dalam mencapai hal-hal untuk kebaikan yang lebih besar seperti control oleh air irigasi. Disini dapat suatu kesimpulan bahwa bahwa manusia itu lebih mengandalkan sebuah teknologi dibandingkan dengan kemampuan yang ada dalam dirinya,dan seharusnya manusia itu lebih mengasah kemampuan ada pada dirinya dan jangan pernah terpaku pada kemajuan teknologi yang ada.
Penemuan-penemuan ilmiah dibuat selama sepuluh ribu tahun terakhir-dari domestikasi gandum dalam 8.000 SM ke struktur heliks ganda DNA pada 1950-an. “He describes the tools that extend the human hand as an instrument of vision- they reveal new structures and make it possible to put them together in imaginative combinations”. Dia menjelaskan alat-alat yang memperpanjang tangan manusia sebagai instrumen visi-mereka mengungkapkan struktur-struktur baru dan memungkinkan untuk menempatkan mereka bersama-sama dalam kombinasi imajinatif.
Disetiap diri menusia mempunyai hasrat untuk mengembangkan diri dalam kehidupan yang lebih maju. Dalam merealisasikannya, mereka mengeksplor diri mereka dalam mengembangkan kehidupan mereka itu sendiri. Mereka mebangun sejarah dalam membangun gedung yang tinggi,rumah sebagai tempat menetap, gereja sebagai tempat pemujaan. Dan bangunan-bangunan lainnya.
Adapun hubungannya dengan film wall-e . Bumi yang sekarang kita pijak ini pasti mempunyai sejarah perkembangannya sendiri. Dari detik ke detik, menit ke menit, jam ke jam, hari ke hari semua itu adalah perjalanan bagaimana bumi ini tercipta . jam yang kita rasakan saat ini menjadi bukti adanya saksi
bisu yang menyaksikan perkembangan bumi. Jika adanya kerja sama antara manusia dan robot mungkin dapat dicapai hasil yang lebihmemuaskan lagi dari
yang sekarang ini.
Perkembangan bumi dari abad terdahulu berkembang sangat pesat seiring dengan perkembangan IPTEK yang menjadi dasar dari perkembangan bumi itu sendiri. Iptek itu menciptakan robot-robot yang mungkin bisa membantu manusia dalam menjalani hidupnya.
Ketika suku Inca jatuh ke tangan Spanyol pada 1532 mereka hanya pada tahap ini. Peradaban mereka dipotong pendek sebelum datang dengan roda, lengkungan atau bahkan menulis. Mereka menyimpan catatan pada string tersimpul disebut quipu, tetapi hanya angka yang tercatat bukan kata-kata. Orang-orang Yunani, meskipun cinta besar geometri, tidak pernah datang dengan lengkungan. Itu adalah penemuan Romawi. Dengan menyebarkan beban kolom diizinkan untuk memegang lebih banyak berat badan atau disebarkan jauh terpisah. Lengkungan Romawi dan kemudian Arab satu didasarkan pada lingkaran.
The Gothic arch adalah terobosan besar terakhir dalam arsitektur sampai 1800-an dengan munculnya bangunan-bangunan yang dibuat dengan kerangka baja.
Manusia membangun katedral Gothic bukan karena ia tiba-tiba dibutuhkan besar, gereja-gereja yang indah, tetapi karena ia bisa. Manusia senang sekali membuat hal-hal, begitu banyak sehingga ia sering membuat mereka lebih baik daripada dia harus. Yang pada gilirannya memungkinkan hal-hal yang akan
digunakan di luar tujuan yang telah ditetapkan, mengarah pada cara-cara baru dalam melakukan sesuatu – teknologi.
Manusia mulai mengenal arsitektur bangunan dan patung, hal tersebut membuat manusia mulai berbudaya dan mengenalkan kita kepada hal tersebut. Budaya yang mendorong manusia ingin terus berimajinasi dan mengembangkan struktur-struktur baru. Sejak dari zaman-zaman sebelumnya, mereka sudah mengenal arsitektur-arstektur bangunan. Namun budaya mendorong mereka untuk dapat berimajinasi lebih untuk memciptakan hal-hal baru dalam kehidupa mereka.